Surat terbuka untuk para wanita di seluruh dunia
Kepada setiap wanita yang pernah
terluka dan merasa tidak berharga karena seorang pria.
Izinkah aku menyampaikan hal-hal ini.
Bahwa kamu tidak sendirian di dunia ini. Izinkah aku tahu, kekecewaan atau rasa
sakit apa yang pernah kamu alami? Atau yang masih kamu tanggung sampai hari
ini? Siapakah pria yang perah menyakiti hatimu? Apakah dia ayah kandungmu
sendiri? Ayah tiri? Kakak laki-lakimu? Mantanmu? Pacarmu? Rekan kerjamu?
Siapa pun dia, aku tidak meminta kamu
untuk memaafkan dia sekarang juga.
Aku ingin kamu
jujur pada dirimu sendiri tentang luka itu. Mengutarakannya kepada seseorang
atau menuliskannya di atas kertas. Atau kamu boleh menuliskannya melalui email
kepadaku. Setiap kali luka atau rasa sakit itu datang, janganlah kamu hindari.
Jangan berpikir untuk segera tidak merasakannya lagi. Rasakan, terima, dan
katakan mengapa kamu begitu terluka dan menangis saat ini. Itu akan membantumu
untuk sembuh. Rasa sakit yang sering diutarakan dan dibagikan akan sirna
perlahan. Memang menyembuhkannya dibutuhkan banyak air mata. Tetapi,
percayalah, hal ini akan berguna.
Izinkan aku
mewakilimu untuk berkata, untuk menuliskan perasaan-perasaanmu. Mungkin, aku
tidak bisa mewakili kalian semua. Mungkin aku tidak bisa menggambarkannya
dengan tepat karena apa yang kita alami berbeda. Tetapi, kita sama-sama pernah
terluka dan izinkan aku sekali saja berbicara untukmu.
Mungkin
peristiwa itu sudah lama terjadi. Atau sampai hari ini masih kamu alami. Mungkin
kamu masih bertemu dengan orang itu, mungkin juga tidak.
Katakanlah dia
orang yang sangat kamu sayangi. Dia orang yang sangat kamu pedulikan. Tetapi,
dia telah mengkhianatimu. Perkataan-perkatannya hanyalah janji-janji yang tidak
bisa dipercaya.
Dia
berselingkuh dengan wanita lain seolah kamu adalah wanita bodoh yang bisa dipermainkan
kapan saja dan pada akhirnya kamu mengakui, 'ya. Diriku benar-benar bodoh'.
Dia adalah
orang yang pernah memukulmu. Dan rasa sakit itu tidak hilang sampai sekarang.
Rasa takut untuk mengenal pria lain dan berpikir bahwa masih ada pria baik seoalah
adalah hal yang mustahil.
Dia orang
yang berkata kasar padamu, mengatai-ngataimu, melempar barang-barang di
hadapanmu, membuat lututmu lemas hingga tidak tahu apa yang harus diperbuat.
Dan ketika bersamanya, kamu hanya ingin berlari dan mencari tempat bersembunyi.
Dia orang
yang tega meninggalkanmu di tengah malah di suatu tempat.
Dia orang
yang tidak memiliki waktu untuk kamu dan saat bersamanya kamu berasa bukan
siapa-siapa.
Dia orang
yang pernah melecehkanmu.
Dia orang
yang tidak bisa berjuang untukmu. Terkadang kamu hanya ingin dia menemanimu,
mengantarmu pulang, atau sekedar mendengar kata-kata manis.
Dia orang
yang membuatmu merasa menjadi beban untuknya.
Dia tidak
bisa meruntuhkan egonya hanya demi bersamamu.
Kamu lebih
banyak mengeluarkan air mata kesedihan daripada gelak tawa bahagia.
Sebuah
perhatian terkadang menjadi hadiah yang sangat mahal harganya.
Apapun
caranya, dia pernah menghancurkan hatimu berkeping-keping.
Ketika
hal-hal itu terjadi, kamu merasa dunia seakan runtuh dan langit menimpamu.
Rasanya kamu tidak bisa menghentikan air matamu kembali dan seakan lupa caranya
tersenyum.
Apa yang
kau inginkan sebenarnya sederhana.
Kamu ingin
dia tersenyum untukmu meski sedang lelah. Memelukmu saat kamu menangis.
Memegang tanganmu di tengah keramaian.
Seseorang
yang merasa kehilanganmu saat berpisah. Seseorang yang ingin untuk mengabarimu
meski berada di tempat yang jauh. Seseorang yang tidak membuatmu merasa
diperlakukan seperti sampah yang selalu tepinggirkan.
Kamu ingin dia bisa menunjukkan bahwa kamu berharga dan dia sungguh mencintaimu.
Ingatlah, surat ini hanyalah sebuah coretan. Dari seseorang yang tidak mengenalmu. Aku hanya ingin kamu menemukan kembali kebahagiaanmu. Kamu harus menyadari bahwa dirimu pantas untuk bahagia, bagaimanapun caranya.
Segala hal yang menyakitkan hatimu dan membuatmu merasa tidak utuh saat ini bukanlah hal-hal yang harus kamu pegang. Kejadian apapun yang berhasil membuat dirimu begitu hancur dan merasa tidak pernah berharga, tidak pernah penting bagi pria yang kamu cintai.
Kenyataannya,
kamu sangat berharga. Kamu memiliki segala keindahan yang hanya kamu miliki
seorang diri. Aku tidak berbohong. Lihat dirimu di cermin. Lihatlah senyummu.
Tidak ada yang salah dengan menjadi dirimu sendiri. Tertawa hingga semua orang
menoleh, mengetuk-ngetukkan pena saat keheningan meeting di kantor, menumpahkan segelas teh hangat tanpa sengaja,
salah kostum pada suatu kali, lupa membawa bekal makan siang, atau iseng
menyembunyikan sepatu temanmu. Lalu, beberapa orang menegur dan mengatakan kamu
aneh, menyebalkan, atau bukan orang yang mereka sukai. It’s okay. Kenyataannya, kamu berharga bagaimanapun dirimu.
Biarkan
masa lalu tetap menjadi masa lalu. Hidup ini, bukan tentang melihat pelangi di
garis akhir. Banyak orang berkata, sehabis hujan akan ada pelangi. Tetapi, itu
tidak selalu benar. Kadang hujan sudah berhenti tetapi yang tinggal hanyalah
rasa sakit. It’s okay untuk tetap
percaya akan hal-hal baik meski tidak melihat pelangi. Mungkin Tuhan belum
selesai. Mungkin memang benar, hari esok masih ada kekecewaan yang lain. Tapi,
setidaknya aku tahu, bahwa hujan dan badai sudah berhenti. Itu lebih dari
cukup. Belajar untuk tidak menuntut Tuhan dan menerima apa yang sudah ada.
Hidup lebih
dari anugerah. Cintai dirimu, bagaikan senyummu, menerima masa lalu, tidak
memaksakan kata ‘maaf’ terucap dari dirimu sesegera mungkin . . .
Percayalah,
pada akhirnya luka itu akan hilang.
Dari
Seseorang
yang bersedia mendukungmu mrlalui masa sulit,
Monica
Petra
Comments
Post a Comment