Still ..
“Tetaplah seperti ini saja, ada jarak antara saya dan kamu. Agar kita bisa saling menyapa, tanpa harus ada yang terluka”. Seharusnya ada pepatah yang berkata; jika cinta cukup saya yang rasa dan kamu yang peka, agar semuanya tak menjadi rumit, dan tak akan ada istilah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Seharusnya ada pujangga yang mengemukakan; yang namanya cinta tak usah diucap, tak usah dikata, hanya perlu diekspresikan, agar semuanya lebih sederhana, lebih mudah, dan lebih ringkas untuk saya dan kamu menjadi kita. Seharusnya ada sejarah yang menyatakan dan membuktikan; bahwa cinta memang tak harus saling memiliki, agar setiap orang yang belum mendapat cintanya bisa lebih bijaksana, bisa lebih menunggu dengan sabar lagi, dan merasa bahwa dia tak pernah sendiri. Cinta tak harus memiliki raganya kan? Cukup dijaga, lalu dirasa. Orang bilang, jika melihat seseorang yang kita sayang bahagia, kita akan bahagia. Benar begitu? Biasa memang. Tapi apa adanya. Saya tak perlu...